Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Belajar Dari Rintik

Hari ini.. Tepatnya 5 Syawal 1438 Hijriah Masih dalam moment Idul Fitri. Masih terasa gema takbir meski berbisik di dalam hati. Menunggu sisa-sisa relawan shilaturrahim yang masih berkunjung. Inilah Idul Fitri, momen spesial mempererat persaudaraan, identik dengan mengunjungi dan di kunjungi. Kami masih di sini, di area km 272 gampong Panggoi, Aceh. Dalam interior dan ekterior sederhana hijau muda dan putih. Sangat amat sederhana. Kami masih menikmati semua... Di sambut dengan rintik hujan yang indah membasahi... Allahumma shayyiban nafi'an.... Bau basah bumi kian mengundang kesejukan alam, dedaunan menari senang gembira. Dahaganya seakan lepas seketika ketika Allah turunkan salah satu RahmatNya. Hujan setia pada bumi, sedangkan manusia terkadang lupa memberi mereka air... Hujan mengajarkan kita akan indahnya berbagi. Coba perhatikan adakah rintik hujan yang melangkahi salah satu jengkal?  Tentu tidak, hujan tetap akan membasahi.   Belajar dari rintik hujan untuk ti...

Sakit

      Secara fitrah semua manusia di ciptakan oleh Allah Swt dengan berbagai kelebihan dan berbagai kekurangan. Banyak dari manusia yang sering berpikir tidak sehat yaitu mempertanyakan dengan kata "mengapa"? Mengapa saya begini dan begitu.       Manusia, dalam Al Quran pun di jelaskan bahwa manusia selalu berada dalam keadaan resah gelisah dalam bahasa Aceh ( apoh - apah ) yaitu memiliki penjelasan bahwa ketika di beri nikmat tertawa terbahak-bahak yang membuat lupa, ketika susah baru kemudian mengingat Allah Swt.        Contoh yang paling dekat dan sederhana adalah ketika di beri sakit. Di dalam sakit terkadang masih saja berpikir bahwa mengapa seperti ini? Padahal secara lahiriah banyak sekali anugerah kesehatan yang di titipkan oleh Allah yang tidak kita sadari.         Sakit, termasuk cobaan dan ujian. Di mana sakit juga merupakan code bahwa Allah Swt masih sayang p...

Kerinduan

Baris kata yang pernah teriring dalam doa Seakan menuai semua yang telah berlalu Masih belum berlalu Gurindam nada membekas di jiwa Kerinduan itu kembali ku lamar Seiring nafas berhembus Seiring nada dzikir yang ku kirim Ada lega dalam hati dalam rindu hakiki Sulit ku terjemah Namun hal yang sama telah kembali Mudah ku nilai Namun oase kalimat yang sama Masih ku dengar jelas Mana? Mana tiang penyangga tuk buat ku kuat Masih saja kerinduan menghantuiku Disini Dalam kesunyian malam Kembali ku alunkan senja menahan diri Hingga fajar kembali menyapa Untuk apa bersedih duhai hati Bukankah insan diri masih penuh daki Dari segala kesombongan tinggi Akan terhempas dan mati Lantas apa? Apa yang ku banggakan dari cerita ini Semua kalimat seakan mencekikku Hingga diam yang ku tampilkan Kerinduan... Kerinduan yang hakiki Rindu yang tak berhujung Rindu.... Kasih sayang ilahi Kapan semua akan tidak kau keluhkan Tentu saat Iz rail datang melamarmu Untuk kematian Un...

Pesona Leuwiliang

Permai dan asri..itulah identitas untuk desa sejuk ini. Leuwiliang , adalah salah satu Kabupaten di Kota Bogor,Provinsi Jawa Barat. Jika boleh saya cantumkan sedikit kenangan hanya langkah sederhana yang menghantarkan saya ke desa ini. Yaitu sedikit goresan pena di atas kertas dalam mengikuti ajang literasi. Sebelumnya saya berpikir akan ke suatu kota yang megah dan penuh lampu-lampu berwarna-warni. Ternyata asumsi saya salah, bahkan sangat salah. Leuwiliang adalah sebuah desa nan permai. Dari kejauhan saja kita bisa mendengar derasnya air sungai yang jernih, sayang jika kita lewatkan. Di sini saya berkunjung ke sebuah Pondok Pesantren sekaligus SMP inspirasi, yaitu SMP CENDEKIA yang berdiri atas kerja sama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS ). Saya merasakan begitu besar rasa kebersamaan di sini, meski hanya beberapa hari mondok di sini semua meninggalkan kenangan manis yang tak mungkin saya lupakan. Ada banyak saudara baru yang saya kenal, mulai dari pulau Sumatera, Lombok, hingga ...

Sahabat Yang Pergi

Selamat menjalankan Ramadhan sahabat-sahabatku di seluruh indonesia...kali ini aku ingin berbagi cerita, Tentang seseorang yang mampu merubah hidupku Tentang seseorang yang mampu merubah murungku menjadi kiasan tawa yang indah Dialah sahabatku Intan Fitriah Telah di panggil oleh Sang Maha Kuasa.... Intan... Kini ia telah tenang Doa akan selalu ku kirimkan untukmu Aku ingat dulu ketika kita masih bersama Ketika aku terlihat bodoh dan konyol di depan yang lain. Hanya kamu..... Hanya kamu yang mau mengulurkan tanganmu untukku Hanya kamu yang mau mengajakku Belajar di tempat yang lain.... Ya... Tak pernah lelah merangkul Memberikanku sejuta motivasi Agar aku bisa lebih baik dan maju... Sahabat.... Betapa aku merindukan kamu Segala yang kau ajarkan Seakan menjadi mutiara penyejuk kalbu Dan akan ku ingat selalu Sepanjang waktuku..... Aku menyayangimu Selamanya... 😊😊😊😊