Ku tuangkan sedikit teh
Ku tambah gula secukupnya
Dalam keheningan malam
Ku coba nikmati teh itu
Masih terasa hambar...
Ku tuang madu di antaranya
Dan ku ambil sendok untuk menakarnya
Dalam keheningan malam
Masih belum manis
Mulai ku topangkan tangan pada kepala
Ku pandangi langit yang mulai kelam
Seraya kembali meneguk sang minuman idola
Masih juga terasa tak nikmat...
Aku beranjak dari duduk
Kembali dengan membawa sepotong coklat
Ku celupkan dalam teh
Ternyata
Rasanya masih saja sama
Hambar.....
Apa yang membuat hambar?
Tehkah yang terlalu pekat?
Madukah yang lebih?
Atau terlalu maniskah hingga tak sedap?
Ternyata bukan...
Bukan itu
Aku hanya kehilangan sebuah senyuman
Yang mampu memaniskan segalanya
Ya
Senyuman yang mampu mengalahkan gula, madu dan coklat..
Kemudian....
Hati bertanya
Ini apa?
Apa maksudnya?
Nyatanya aku sedang rindu.....
😊😊😄
Berbicara tentang dunia pendidikan memang tidak ada habisnya. Secara esensi, pendidikan adalah martabat sebagai kelangsungan hidup manusia dimuka bumi ini. Kembali pada rujukan Al Quran dalam surat Al Alaq ayat pertama, Allah telah memerintahkan untuk membaca. Dan membaca adalah bagian dari pendidikan. Pendidikan tidak lepas dari asas ilmu pengetahuan. Jelas rasanya, dimana ada peserta didik berarti harus lengkap dengan adanya pembimbing atau yang lebih kita kenal dengan sebutan guru. Nah, mari kita diskusikan tentang sekolah yang bahagia. Tentu harapan setiap siswa merasakan tahap pendidikan yang ideal dan sesuai dengan harapan mereka. Bagaimana yang dimaksud dengan sekolah bahagia? Sekolah bahagia adalah sekolah yang tidak hanya menyediakan fasilitas mewah atau memadai. Selain guru yang profesional, sekolah bahagia juga perlu memiliki guru dalam mindset yang berbeda. ...
Komentar
Posting Komentar