Langsung ke konten utama

25 pemikiran dan gagasan para finalis Literacy Awards 2017 di Bogor, Jawa Barat

Assalamualaikum..
Sahabat Literacy yang di rahmati Allah..
Bersyukur banget bisa terpilih menjadi 25 besar finalis Literacy Awards 2017 yang di selenggarakan oleh Baznas dan Republika. Gak nyangka di beri kesempatan mewakili Provinsi Aceh ke Bogor untuk mempresentasikan program Literacy.
Alhamdulillah setelah menyaksikan 25 program inspiratif yang di paparkan oleh masing-masing finalis, Alhamdulillah saya bisa mengambil kalimat-kalimat hebat yang bisa saya bawa pulang ke Aceh tercinta.
Berikut ulasannya : 😉
1.Kenapa harus takut menggerakkan kegiatan Literacy di masyarakat? Mulailah dari semangat pemuda 👉 Laily Nurtawajjuh
2.Manfaatkan waktu cueknya siswa menjadi lebih berkualitas dan bernilai dengan membaca dan menulis 👉 Muhammad Hairul
3.Pembentukan karakter itu tahap utama dalam memanggil semangat siswa 👉Hakkin Nizar
4.Jadikan generasi Islam sebagai generasi yang akrab dengan Al Quran 👉 Dian Riski. L
5.Menjadikan taman Litetasi sebagai bukti nyata bahwa tidak ada waktu yang sia-sia 👉 Dedi Sasmito
6.Guru wajib mendampingi dengan tujuan mengembangkan budaya gemar membaca 👉 In Amrullah
7.Tidak ada hal yang tidak mungkin jika kita barengi hidup dengan minat dan kesungguhan 👉 Elys
8.Peran Ayah dalam mengayomi anak merupakan hal yang paling hebat dalam pendampingan edukasi anak 👉 Titis Sekti
9.Mencari ridha Allah Swt dalam usaha ikhlas dan penuh ketulusan 👉 Siti Zulaedah
10.Jangan hanya ajarkan anak teori, tapi arahkan juga mereka dalam sunnah Rasul 👉 Rizki Aji
11.Lorong kecil akan secara ajaib berubah menjadi ladang pahala dan ladang entrepeneur 👉 Fitra Syaifullah
12.Perbuatan baik akan di catat baik, perbuatan buruk akan di catat buruk.  Selalu lakukan yang terbaik 👉 Asep
13.Ciptakan siswa menjadi jiwa pejuang Islam 👉 Heru Budi. S
14.Biarkan anak menulis apa saja yang mereka lihat, dengar, dan alami. Berikan mereka apresiasi 👉 Henny Tahura
15.Bagi saya, menulis bagian dari kebutuhan,dan kebutuhan akan menghantarkan prestasi 👉 Maya
16.Libatkan masyarakat untuk merubah hidup lebih berkarya 👉 Tri Haryanto
17.Dari Cinema menjadi ilmu yang berguna 👉 Desy Triana
18.Eratkan hubungan ayah dan anak sebagai wujud nyata langkah awal berakhlak mulia 👉 Karlina Aprimasyita
19.Mengapa harus gelisah mendidik jika Al Quran mampu menjawab semua keluh kesahmu?  👉 Amna Wati
20.Menghidupkan kewirausahaan dalam benak dan jiwa anak-anak 👉 Maulana Firdaus
21.Ada sejuta ilmu,pesan,kesan,dan kreatifitas meski dalam canda dan tawa 👉 Risyca
22.Ayah sebagai nakhoda bagi pendidikan anak-anaknya 👉 Ampuh Sejati
23.Anak sendiri yang akan mengukur sebatas mana mereka sudah mencintai literasi 👉 Arifin
24.Dari program keluarga menjadi ilmu bagi masyarakat 👉 Ahmad Rusaidi
25.One Month One Book bisa jadi inspirasi

Gimana temen-temen? Muantap banget kan ke 25 ide briliant mereka?  😉😀
Maka.. Tunggu apa lagi
Teruslah berkarya jangan pernah putus asa
👌🙋🌸

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Bahagia

    Berbicara tentang dunia pendidikan memang tidak ada habisnya. Secara esensi, pendidikan adalah martabat sebagai kelangsungan hidup manusia dimuka bumi ini.     Kembali pada rujukan Al Quran dalam surat Al Alaq ayat pertama, Allah telah memerintahkan untuk membaca. Dan membaca adalah bagian dari pendidikan.     Pendidikan tidak lepas dari asas ilmu pengetahuan. Jelas rasanya, dimana ada peserta didik berarti harus lengkap dengan adanya pembimbing atau yang lebih kita kenal dengan sebutan guru.     Nah, mari kita diskusikan tentang sekolah yang bahagia. Tentu harapan setiap siswa merasakan tahap pendidikan yang ideal dan sesuai dengan harapan mereka.     Bagaimana yang dimaksud dengan sekolah bahagia? Sekolah bahagia adalah sekolah yang tidak hanya menyediakan fasilitas mewah atau memadai. Selain guru yang profesional, sekolah bahagia juga perlu memiliki guru dalam mindset yang berbeda.     ...

Senyuman

Bismillah.. Sahabat, hari ini akan saya sampaikan sedikit pesan kecil tentang sebuah hal yang sering kita anggap sepele. Tentang sebuah yang terkadang kita lupa untuk melakukannya bahkan tidak menjadikannya budaya. Suatu hari saya ikut ibu belanja di pasar, banyak sekali kerumunan orang di sana sini. Yang datangpun bervariasi, mulai dari orangtua, muda, hingga anak-anak ikut ke pasar. Ini bukan mall teman, ini adalah pasar tradisional. Di mana buah boleh di beli perbiji, dan sayuran boleh di beli perikat. Sekalipun kita membawa uang yang tak seberapa, mereka dengan senang hati menerima tawar-menawar dari kita. Ya, kembali pada fokus pembahasan kita. Senyuman... Sebuah senyuman merupakan muqaddimah pertama yang perlu di budayakan, percayakah Anda? Sebuah survey membuktikan bahwa senyum membuat jiwa lebih muda, ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa dengan tersenyum, maka masalah akan pudar bersama indahnya senyuman Anda. Kembali pada pasar, pandangan saya fokus pada seorang ibu berdas...

Dynamic 😊

   There can be no doubt that all our knowledge begins with experience. For by what should our intelligence be raised to act if not the objects that affeet our sences, so that the impression arises in parr because the objects themselves. Even through all our knowledge begins "with" just as it all comes "from" experience. For it is quite possible that the experience it self is a mixture.    Because it is quite possible there will be other experiences in addition to that determined by the impression of the senses. Experience is the greatest teacher in life. Many loopholes to seek knowledge. Can be when we are in happiness, sadness, and under any circumstances we can learn.    Many people almost fall and despair when faced with a big problem. It is caused by the narrowness of the mind that is not dynamic at all. As a small example, when a person does not graduate in a university, he choose to quit and does not want to go to collage again. This a sillything,...